Lebih dari 57% Warga Pacitan Tidak Mendukung Pasangan Aji-Gagarin di Pilkada 2024

PACITAN, – Hasil Pilkada 2024 di Kabupaten Pacitan menunjukkan pasangan calon nomor urut 02 berhasil meraih kemenangan dengan perolehan suara sebanyak 199.218. Angka tersebut membuat paslon 02 unggul dari lawannya di tengah jumlah total Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang mencapai 469.321 orang. Namun, kemenangan ini menuai sorotan karena dianggap tidak mencerminkan legitimasi yang kuat akibat rendahnya tingkat partisipasi pemilih.

Perolehan suara paslon 02 hanya mencakup sekitar 42,4% dari total DPT. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Pacitan tidak memberikan dukungan kepada pasangan calon ini, baik karena memilih kandidat lain maupun tidak menggunakan hak pilihnya. Tingginya angka golput dalam pemilu kali ini turut memperkuat narasi adanya krisis kepercayaan masyarakat terhadap proses politik lokal.

Ketua DPC GMNI Pacitan, Muhamad Tonis Dzikrullah menilai kemenangan dengan basis suara yang terbatas menandakan rendahnya legitimasi pasangan calon terpilih.

“Ketika lebih dari separuh DPT tidak mendukung, baik karena golput maupun memilih kandidat lain, pemerintah terpilih menghadapi tantangan besar untuk mendapatkan kepercayaan publik,” ujarnya saat diwawancarai Wartawan pada Kamis, 28 November 2024.

Faktor lain yang turut disorot oleh Tonis yakni efektivitas sosialisasi pemilu oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pacitan. Berbagai pihak sebelumnya telah mengkritik strategi KPU yang dinilai tidak mampu menjangkau seluruh elemen masyarakat, termasuk pemilih muda dan warga yang merantau. Sosialisasi yang dilakukan lebih terfokus pada acara seremonial, seperti hiburan dangdutan, tanpa memberikan edukasi politik yang substansial kepada masyarakat.

Sejumlah elemen masyarakat, termasuk organisasi kepemudaan seperti GMNI Pacitan, mendesak KPU untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proses pelaksanaan pemilu.

“Hasil Pilkada ini harus menjadi bahan refleksi bagi semua pihak, terutama penyelenggara pemilu agar mampu mendorong partisipasi aktif masyarakat,” tegas Tonis.

Dengan kemenangan yang dianggap tidak cukup merepresentasikan suara mayoritas masyarakat, pemerintahan yang akan dipimpin Aji – Gagarin diharapkan mampu segera merangkul seluruh elemen masyarakat. Tanpa upaya serius untuk membangun kembali kepercayaan dan dukungan publik, pemerintah terpilih berisiko menghadapi tantangan besar dalam menjalankan program-programnya di masa mendatang.